TOPIK 6 : ISU-ISU PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN DAN PENGAJARAN DI SEKOLAH DALAM PERSPEKTIF SOSIAL, BUDAYA, EKONOMI DAN POLITIK

AKSI NYATA

 

Ni Putu Ayu Emalasari – PPG Prajabatan Gel. 1 Tahun 2023

Sumber:

MULAI DARI DIRI

Apa yang Anda pikirkan tentang topik ini sebelum memulai proses pembelajaran?

Sebelum saya memulai proses pembelajaran, saya belum sepenuhnya menyadari sejauh mana isu-isu sosial, budaya, ekonomi, dan politik dapat memengaruhi pengalaman belajar peserta didik di sekolah. Namun, semakin saya menjelajahi dunia pendidikan, pemahaman saya semakin mendalam tentang bagaimana dinamika ini berperan dalam membentuk lingkungan belajar. Saya menyadari bahwa isu-isu tersebut tidak hanya mencerminkan realitas kehidupan peserta didik di luar sekolah, tetapi juga berdampak langsung pada berbagai aspek di dalam kelas, seperti ketersediaan sumber daya, dukungan sosial, dan pola interaksi.

Tidak hanya itu, pemahaman tentang isu-isu tersebut juga membawa saya pada kesadaran akan pentingnya mengintegrasikan elemen-elemen pendidikan yang lebih luas, seperti nilai-nilai kultural, kebijakan ekonomi, dan dinamika politik, ke dalam pengalaman belajar. Dengan demikian, mengakomodasi aspek-aspek sosial, budaya, ekonomi, dan politik ini menjadi esensial dalam menciptakan lingkungan pembelajaran yang inklusif, responsif, dan relevan bagi semua peserta didik. Dalam konteks ini, menjadi penting untuk terus beradaptasi dengan perubahan sosial dan politik serta untuk memperbarui strategi pembelajaran agar tetap relevan dan memberdayakan setiap peserta didik untuk meraih potensi maksimal mereka.

EKSPLORASI KONSEP

Apa yang Anda pelajari dari eksplorasi konsep yang Anda pelajari dalam topik ini? 

Dari eksplorasi konsep dalam topik ini, saya telah memperoleh pemahaman yang lebih dalam tentang isu-isu yang berkaitan dengan penyelenggaraan pendidikan dan penerapan metode pembelajaran di lingkungan sekolah. Saya menyadari bahwa dalam konteks ini, perspektif sosial, budaya, ekonomi, dan politik memiliki peran yang signifikan dalam mempengaruhi dinamika proses pendidikan dan pembelajaran. Lebih lanjut, pemahaman ini menyoroti pentingnya bagi pendidik untuk mengakui bahwa faktor-faktor kontekstual seperti sosial, budaya, ekonomi, dan politik dapat secara substansial memengaruhi pengalaman belajar para siswa.

Dalam rangka menciptakan lingkungan pembelajaran yang sensitif dan responsif terhadap kebutuhan serta latar belakang individual peserta didik, pendidik dihadapkan pada berbagai tantangan. Salah satu konsep yang menonjol dalam mengatasi tantangan ini adalah Scaffolding yang berakar pada teori Zone of Proximal Development (ZPD). Pendekatan ini memungkinkan pendidik untuk memberikan dukungan yang disesuaikan dengan tingkat pemahaman masing-masing siswa, memfasilitasi perkembangan optimal mereka dalam proses pembelajaran. Oleh karena itu, pemahaman mendalam tentang konsep Scaffolding dan penerapannya menjadi kunci dalam membangun lingkungan pembelajaran yang inklusif dan mendukung pertumbuhan serta pembelajaran yang berkelanjutan bagi semua peserta didik.

RUANG KOLABORASI

Apa yang Anda pelajari lebih lanjut bersama dengan rekan-rekan Anda dalam ruang kolaborasi? 

Dalam proses kolaboratif bersama rekan-rekan dalam kelompok kami, kami dengan serius membahas beragam pandangan terkait dengan isu-isu yang berkaitan dengan penyelenggaraan pendidikan dan pelaksanaan pembelajaran di konteks sekolah. Kami mempertimbangkan berbagai aspek sosial, budaya, ekonomi, dan politik yang turut mempengaruhi dinamika belajar-mengajar. Dalam diskusi yang kritis, kami mengeksplorasi secara mendalam bagaimana faktor-faktor ini dapat memengaruhi interaksi di dalam kelas serta pengalaman pembelajaran para siswa.

Selain itu, kami juga merenungkan kesiapan kami sebagai calon guru untuk menghadapi tantangan ini. Kami berupaya untuk memperhatikan dan mengintegrasikan isu-isu terkait dari perspektif sosial, budaya, ekonomi, dan politik ke dalam pendekatan pengajaran kami. Dalam proses diskusi, kami mencermati baik persamaan maupun perbedaan pendapat kami guna memperkaya pemahaman kolektif tentang kompleksitas isu-isu tersebut. Kami menyadari bahwa melalui dialog terbuka dan pemahaman yang mendalam tentang sudut pandang masing-masing, kami dapat mengembangkan strategi yang lebih efektif untuk mengatasi tantangan dalam lingkungan pendidikan yang beragam dan selalu berubah.

DEMONSTRASI KONTEKSTUAL

Apa hal penting yang Anda pelajari dari proses demonstrasi kontekstual yang Anda jalani bersama kelompok (bisa tentang materi, rekan, dan diri sendiri)?

Proses demonstrasi kontekstual telah memberikan kami pengalaman berharga dalam memahami kesiapan para pendidik dalam mengajar, dengan memperhatikan isu-isu penting yang berkaitan dengan penyelenggaraan pendidikan dan pelaksanaan pembelajaran di lingkungan sekolah. Kami mengambil pertimbangan yang serius terhadap aspek sosial, budaya, ekonomi, dan politik yang turut memengaruhi pengalaman belajar para peserta didik. Dalam proses ini, kami mampu menyampaikan pandangan kami tentang urgensi memperhatikan keragaman dalam konteks pendidikan dan berupaya mencari solusi yang sesuai dengan kebutuhan serta konteks masyarakat di mana kami akan berkecimpung sebagai pendidik.

Selama demonstrasi, kami mampu mengidentifikasi persamaan dan perbedaan dalam sudut pandang kami terhadap isu-isu umum yang sering dihadapi dalam dunia pendidikan. Diskusi yang terjalin memperkaya pemahaman kami tentang kompleksitas tantangan yang dihadapi oleh para pendidik, sementara memberikan wawasan baru tentang berbagai pendekatan yang dapat diambil untuk mengatasi masalah-masalah tersebut. Melalui berbagi pengalaman dan sudut pandang, kami semakin menyadari betapa pentingnya mempertimbangkan konteks sosial, budaya, ekonomi, dan politik dalam merancang pengalaman pembelajaran yang relevan dan bermakna bagi peserta didik.

ELABORASI PEMAHAMAN

Sejauh ini, apa yang sudah Anda pahami tentang topik ini? 

Dari pemahaman yang telah saya peroleh tentang isu-isu penyelenggaraan pendidikan dan penerapan pembelajaran di lingkungan sekolah, terutama dari perspektif sosial, budaya, ekonomi, dan politik, saya telah mendapat pengertian yang lebih dalam tentang pentingnya merancang pengalaman pembelajaran yang relevan dan bermakna bagi peserta didik. Saya menyadari bahwa konteks sosial, budaya, ekonomi, dan politik memegang peran penting dalam membentuk lingkungan belajar siswa dan mempengaruhi kebutuhan serta perkembangan mereka.

Dengan memperhatikan aspek-aspek ini, saya dapat merancang strategi pembelajaran yang lebih efektif dan inklusif. Hal ini melibatkan mempertimbangkan keberagaman peserta didik serta menciptakan lingkungan belajar yang mendukung pertumbuhan mereka. Pendekatan ini mencakup pengakuan akan perbedaan individu dalam latar belakang, kepercayaan, dan pengalaman, serta kemampuan untuk menyesuaikan pendekatan pembelajaran agar sesuai dengan kebutuhan unik setiap peserta didik.

Dengan demikian, pemahaman saya tentang isu-isu sosial, budaya, ekonomi, dan politik dalam konteks pendidikan telah membantu saya menjadi pendidik yang lebih sadar dan responsif. Saya berkomitmen untuk mempromosikan kesetaraan dan keberlanjutan dalam pembelajaran, dengan harapan mewujudkan lingkungan pendidikan yang inklusif dan membumi.

Apa hal baru yang Anda pahami atau yang berubah dari pemahaman di awal sebelum pembelajaran dimulai?

Sebelum memulai proses pembelajaran, saya mendapati pemahaman yang lebih mendalam tentang urgensi memperhatikan isu-isu yang terkait dengan penyelenggaraan pendidikan dan implementasi pembelajaran di sekolah dari perspektif sosial, budaya, ekonomi, dan politik. Saya sekarang menyadari bahwa lingkungan belajar siswa sangat dipengaruhi oleh faktor-faktor ini, dan sebagai seorang pendidik, menjadi penting bagi saya untuk memahami dan mengintegrasikan elemen-elemen ini dalam perencanaan serta pelaksanaan pembelajaran.

Dalam perjalanan mata kuliah ini, saya telah merambah cara-cara merancang pembelajaran yang responsif terhadap kebutuhan dan perkembangan para peserta didik dengan mempertimbangkan dinamika sosial, budaya, ekonomi, dan politik yang ada di lingkungan mereka. Lebih jauh lagi, pemahaman saya terhadap tanggung jawab sebagai seorang pendidik tumbuh, terutama dalam menciptakan lingkungan pembelajaran yang inklusif dan mendukung bagi semua siswa, tanpa memandang latar belakang mereka.

Pemahaman baru ini bukan hanya membuka mata saya terhadap kompleksitas dalam proses pendidikan, tetapi juga menggarisbawahi pentingnya fleksibilitas dan adaptasi terhadap kebutuhan serta konteks individu dari setiap peserta didik. Dengan demikian, saya merasa lebih siap untuk mengambil peran sebagai seorang guru yang responsif, siap menghadapi berbagai tantangan yang mungkin muncul dalam lingkungan pendidikan yang penuh dengan keragaman.

Apa yang ingin Anda pelajari lebih lanjut?

Bagaimana strategi yang dapat digunakan untuk merancang pengalaman pembelajaran yang sesuai dengan kebutuhan serta perkembangan peserta didik, sambil memperhitungkan berbagai perspektif sosial, budaya, ekonomi, dan politik yang mempengaruhi konteks pendidikan?

Sebagai pendidik, apa langkah-langkah konkret yang dapat diambil untuk memastikan bahwa desain pembelajaran mencakup elemen-elemen yang relevan dengan latar belakang dan kebutuhan individu peserta didik, sambil tetap sensitif terhadap faktor-faktor lingkungan yang beragam dan kompleks?

KONEKSI ANTAR MATERI

Apa yang Anda pelajari dari koneksi antar materi baik di dalam mata kuliah yang sama maupun dengan mata kuliah lain? 

Dari penghubungan antara topik VI dengan mata kuliah lainnya, saya memperoleh pemahaman yang lebih mendalam tentang bagaimana isu-isu sosial, budaya, ekonomi, dan politik mempengaruhi proses penyusunan pembelajaran. Dalam topik ini, pentingnya kemampuan berpikir kritis terhadap isu-isu tersebut sangat ditekankan, dan ini memiliki keterkaitan erat dengan materi yang diajarkan dalam mata kuliah lain dalam kurikulum pendidikan.

Contohnya, dalam mata kuliah Perkembangan Peserta Didik dan Pembelajarannya (PPDP), mahasiswa diajarkan untuk menghadapi beragam tantangan dalam pendidikan dengan memahami keragaman latar belakang dan karakteristik individu peserta didik. Kemudian, dalam mata kuliah Prinsip Pengajaran dan Asesmen yang Efektif (PPAE), penting bagi pendidik untuk menciptakan lingkungan pembelajaran dan proses penilaian yang memerdekakan peserta didik, termasuk melalui desain pembelajaran yang berdiferensiasi sesuai dengan kemampuan dan gaya belajar mereka.

Selanjutnya, dalam mata kuliah Filosofi Pendidikan Indonesia (FPI), mahasiswa mempelajari cara menyikapi berbagai tantangan dalam pendidikan yang terkait dengan isu-isu sosial, budaya, ekonomi, dan politik. Salah satu isu yang diteliti adalah implementasi Profil Pelajar Pancasila, yang menjadi pusat perhatian dalam usaha mewujudkan kemerdekaan belajar bagi guru dan peserta didik. Melalui pemahaman yang terintegrasi dari berbagai mata kuliah ini, saya menjadi lebih siap untuk menghadapi kompleksitas dalam dunia pendidikan dan untuk berperan aktif dalam menciptakan lingkungan pembelajaran yang inklusif dan bermakna bagi semua peserta didik.

AKSI NYATA

Apa manfaat pembelajaran ini untuk kesiapan Anda sebagai guru? 

Sebagai seorang calon guru yang berorientasi profesional, pengaplikasian pengetahuan yang diperoleh terkait dengan topik 6, yang membahas perspektif sosial, budaya, ekonomi, dan politik dalam isu-isu penyelenggaraan pendidikan dan pembelajaran di sekolah, dapat diwujudkan melalui beragam pendekatan:

a)      Memahami karakteristik peserta didik: Seorang pendidik perlu memiliki pemahaman yang menyeluruh tentang karakteristik individu peserta didik, termasuk latar belakang etnis, kondisi ekonomi, status sosial, dan lingkungan belajar mereka. Hal ini memerlukan observasi yang teliti serta pemanfaatan berbagai bentuk asesmen awal, baik yang berfokus pada aspek kognitif maupun non-kognitif.

b)      Terus mengikuti perkembangan pendidikan: Keterlibatan aktif dalam memantau perkembangan pendidikan, baik secara lokal maupun global, menjadi kunci bagi seorang pendidik. Ini mencakup pemahaman mendalam terhadap isu-isu terkini yang berkaitan dengan aspek sosial, budaya, ekonomi, dan politik dalam konteks pendidikan.

c)      Mengadopsi pendekatan pembelajaran yang responsif terhadap peserta didik: Seorang pendidik harus menerapkan pendekatan pembelajaran yang responsif terhadap keberagaman sosial, budaya, ekonomi, dan politik peserta didik. Dengan demikian, setiap individu dalam kelas akan merasa dihargai dan termotivasi untuk belajar.

d)      Integrasi isu-isu sosial, budaya, ekonomi, dan politik dalam pembelajaran: Isu-isu tersebut harus diintegrasikan ke dalam materi pembelajaran agar peserta didik dapat memahami hubungan antara konsep yang dipelajari dengan realitas sosial, budaya, ekonomi, dan politik yang mereka alami.

e)      Pengembangan keterampilan dan kompetensi pendidik: Seorang pendidik perlu terus mengembangkan keterampilan dan kompetensi dalam berbagai aspek, termasuk dalam bidang IPTEK (Ilmu Pengetahuan, Teknologi, Rekayasa, dan Matematika), kreativitas, solidaritas, serta pemahaman mendalam tentang isu-isu sosial, budaya, ekonomi, dan politik. Hal ini dapat dicapai melalui berbagai pelatihan dan seminar yang relevan.

Dengan menerapkan pemahaman yang diperoleh dari topik 6, seorang pendidik akan menjadi lebih siap untuk menghadapi tantangan dalam menyelenggarakan pembelajaran yang efektif, relevan, dan bermakna bagi peserta didik, sambil tetap memperhatikan konteks sosial, budaya, ekonomi, dan politik yang ada. 

Bagaimana Anda menilai kesiapan Anda saat ini, dalam skala 1-10? Apa alasannya?

Menilai kesiapan saya pada skala 8, saya menyadari bahwa meskipun telah memiliki pemahaman awal, masih ada ruang untuk peningkatan dalam cara saya menerapkan isu-isu dalam perspektif sosial, budaya, ekonomi, dan politik untuk menciptakan lingkungan belajar yang aman dan nyaman bagi peserta didik. Dalam proses ini, saya berkomitmen untuk terus belajar dan mengembangkan diri agar dapat menjadi pendidik yang lebih efektif dan sensitif terhadap konteks sosial dan budaya di mana siswa saya belajar. Terus memperdalam pemahaman tentang dinamika sosial dan politik serta mempertimbangkan implikasi budaya dan ekonomi dalam konteks pendidikan menjadi langkah penting dalam perjalanan pengembangan diri saya sebagai seorang pendidik. Dengan kesadaran akan pentingnya adaptasi dan perbaikan terus-menerus, saya berharap dapat memberikan kontribusi yang lebih besar dalam menciptakan lingkungan belajar yang inklusif dan mendukung bagi peserta didik saya. 

Apa yang perlu Anda persiapkan lebih lanjut untuk bisa menerapkannya dengan optimal?

Saya menyadari bahwa saya perlu menambah pengetahuan tentang penerapan isu-isu dalam perspektif sosial, budaya, ekonomi, dan politik dengan cara meningkatkan literasi saya dan secara aktif berinteraksi dengan rekan sejawat atau individu yang memiliki pemahaman yang lebih mendalam tentang isu-isu tersebut. Melalui kolaborasi dengan mereka, saya dapat memperluas cakupan pengetahuan saya dan mendapatkan wawasan baru yang akan memperkaya keterampilan saya dalam mengintegrasikan aspek-aspek tersebut ke dalam praktik pengajaran saya.

Selain itu, saya akan mengambil inisiatif untuk mengikuti pelatihan, seminar, atau workshop yang relevan untuk memperdalam pemahaman saya tentang isu-isu sosial, budaya, ekonomi, dan politik dalam konteks pendidikan. Dengan demikian, saya akan lebih siap untuk menghadapi tantangan yang kompleks dalam merancang pengalaman pembelajaran yang bermakna bagi peserta didik saya.


Comments

Popular posts from this blog

TOPIK 4. Pembelajaran pada ‘Zone of Proximal Development (ZPD)’

Topik 1. Aksi Nyata (Refleksi Pembelajaran Perspektif Sosiokultural Dalam Pendidikan Indonesia)

TOPIK 3. Perspektif Sosial, Budaya, Ekonomi dan Politik dalam Pembelajaran